Diduga Menampar 16 Siswa, Kepala SMPN 1 Mananggu Dipolisikan
Boalemo - KABARBARU.Info - Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan adanya tindakan kekerasan berupa kontak fisik yang dilakukan oknum kepala sekolah terhadap sejumlah siswa
Siswa yang seharusnya mendapat pendidikan, pembinaan, dan pengajaran yang baik, malah mendapat perlakuan yang sangat merugikan siswa itu sendiri baik secara fisik maupun mental
Kali ini, perbuatan yang bertentangan dengan UU Perlindungan anak itu, diduga dilakukan oknum kepala SMP Negeri 1 Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo pada Rabu, 30 Oktober 2024
Terinformasi, tindakan kekerasan oleh kepala sekolah tersebut telah dilaporkan pihak keluarga korban (siswa) melalui kuasa hukumnya di unit PPA Polres Boalemo dan sudah diambil Visum Et Repertum
Saat ditemui diruang kerjanya, kepala SMP Negeri 1 Mananggu Yulin kadir, S.Pd tidak membantah terkait kabar beredar adanya pemukulan terhadap 16 siswa yang Ia lakukan sendiri
Mantan kepala SMP Negeri 3 Mananggu itu dengan jujur mengakui perbuatannya hingga meminta maaf kepada seluruh orang tua siswa atas tindakan yang dilakukan diluar kendali itu
Yulin berharap perkara ini masih dapat ditempuh secara kekeluargaan karena tindakan seperti tamparan kepada 16 siswa hanya merupakan pengajaran dan bukan bermaksud untuk mencederai fisik peserta didik. Ujarnya , Selasa, 19/11/2024
Lebih jauh Yulin membeberkan, peristiwa itu bermula saat siswa tidak mengikuti mata pelajaran olahraga
" Jadi waktu itu mata pelajaran olahraga pak , saya dengar dari ruangan saya, ada semacam keributan, sehingga saya keluar dan menghampiri mereka (siswa), ternyata setelah saya telusuri mereka yang berjumlah 16 orang itu tidak mengikuti mata pelajaran olahraga , mereka hanya ribut diruang kelas, sehingga saya mengambil tindakan berupa tempeleng dibagian pipi kepada 16 siswa tersebut " bebernya, menjelaskan
Secara terpisah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boalemo melalui Kepala Bidang DIKDAS Daud Dukalang ,S.Pd.I menuturkan, kasus ini sedang dalam proses mediasi oleh pihak - pihak terkait. bahkan pihaknya sudah menurunkan tim untuk menemui kepala sekolah yang bersangkutan guna mendalami duduk perkara yang sebenarnya.
" Kami sudah menurunkan tim lewat pak Togas Manggas untuk mendalami duduk perkara yang sebenarnya, Insyaallah besok kami akan melakukan pertemuan lagi dengan mengundang sejumlah pihak termasuk kuasa hukum korban ( 16 Siswa), guna mendapat titik terangnya agar perkara ini dapat ditempuh secara musyawarah meskipun sudah terlanjur dilaporkan dipihak kepolisian " singkatnya ((**))
.jpg)
Posting Komentar